selamat datang di Magister Akuntansi FE UNS

selamat datang di Magister Akuntansi FE UNS

Minggu, 16 Januari 2011

R.E.G.R.I.S.T.R.A.S.I


Prosedur Registrasi
Prosedur registrasi yang harus diikuti oleh mahasiswa adalah sebagai berikut:
1.      Membayar uang perkuliahan di Bank BTN, rek. 031.01.30.000128.4 a.n. Rektor UNS dengan mencantumkan keterangan pembayaran SPP dan BPI Program Studi Magister Akuntansi atau tunai di sekretariat admisi Magister Akuntansi UNS sejumlah yang telah ditentukan.
2.      Menyerahkan bukti pembayaran caturwulan berjalan ke bagian keuangan Magister Akuntansi UNS.
3.      Mengisi form registrasi untuk caturwulan yang akan berjalan, dengan melampirkan foto berwarna 3 x 4 sebanyak 2 lembar.
4.      Mahasiswa yang akan memasuki caturwulan 5 dan seterusnya atau yang sedang menyelesaikan penulisan tesis, harus mengajukan perpanjangan studi yang disetujui oleh pengelola.

2 komentar:

  1. ERA KONVERGENSI GENERASI
    (Sekaligus Balas Budi Radio DIY)

    Sadar teman teman Angkatan di UNS 1984 yang menjadi PNS non pendidikan akan pensiun antara tahun 2022 s.d. 2023. Warisan apa yang akan ditinggalkan?

    Cerita pengalaman tentunya termasuk yang beraroma lucu tentunya. Biar kita tetap mensyukuri apapun kekurangan kita. Di era konvergensi generasi ini ada yang menarik, bukan hanya ada bahkan banyak. Bagi yang bergelut pada aspek normatip, tidak terlalu risau, namun bagi pemeriksa (auditor) saya teliti kok ada sesuatu yang bagaimana, karena banyak pekerjaan pemeriksaan tergantikan dengan teknologi informasi. Apa yang perlu dipersiapkan seandainya sudah menggunakan teknologi dalam proses pemeriksaan? Barangkali ini yang akan menjadi sajian menu yang menarik. ASI (Audit sistem Informasi) jelas, seharusnya menjadi bagian dari kurikulum Magister Akuntansi di Universitas Sebelas Maret. Pembekalan ini penting tinggal kita mempersiapkan SDM yang bukan hanya memiliki kompetensi mayor saja. Era Global ini bukti bagi ruang dan waktu yang memotivasi membuat kita harus berbenah diri, hingga pertanyaan ini harus di jawab:

    Apakah auditor itu seorang yang harus spesialis ketika perkembangan global terus menyerang? Kajian untuk PR Satu bersama PD Satu, di bantu ketua jurusan. Berat tapi ini fakta di lapangan, hingga kurikulum harus mulai mengarah pada jawaban atas pertanyaan tersebut.

    Semua sudah tersertifikasi, namun bagaimana peran pendidikan formal di perguruan tinggi terhadap lembaga pensertifikatan segala profesi. Serangan terus terjadi hingga ini tantangan sekaligus peluang adik adik untuk mendesain kurikulum yang mendekati perkembangan jaman.

    Ada yang dilematis di Indonesia karena faktor keragaman, jika Ujian Nasional akan di hapus ini menjadi signal bahwa praktek penyeragaman itu menjadi tanda petik artinya di bidang lain termasuk akuntansi akan mengalami yang serupa.

    Di satu sisi kita memiliki Kantor Akuntan The Big FIVE, namun di bagian daerah lain masih perlu pembimbingan. Luas nya wilayah Indonesia, memerlukan keanekaragaman dalam penyeragaman. Demikian besok di sambung lagi.

    BalasHapus
  2. JUDUL: PENYERAGAMAN DALAM KEANEKARAGAMAN di berbagai bidang.

    SALAM UNTUK:
    IBU Sri Seventy,Dra.Msi dan Mbak Tatiek Wuryanto: Yang membiayai kuliahku.

    (Pembimbing Akademikku selama Enam Tahun di FE UNS).

    Local Wisdom adalah ciri ke Indonesiaan hingga semua bidang kehidupan memerlukan penyeragaman demi kesatuan serta persatuan, namun harus dicatat luas wilayah Indonesia yang luar biasa ini. Hingga memerlukan startegi khusus untuk mengelolanya.

    Begitu pula akuntansi serta auditing, dua ilmu yang tidak bisa dipisahkan. Penyeragaman diperlukan namun keragaman harus diperhatikan sehingga perlu strategi khusus, contoh berikut ini:


    Di kota besar:

    Teori pasar Modal memandang laporan keuangan pamornya sudah mulai menurun, ketika wait and see itu setiap jam maupun setiap hari mengenai harga pasar saham bisa berubah.

    Di daerah: Baru mengenalkan teori CAPM (Critical Asset Pricing <Models)


    Di Kota besar:
    Sudah dikenalkan produk JIT (just in Time), diantaranya penjualan produk tanpa melewati persediaan gudang.

    Di Daerah: Teori FiFO, Rata Rata maupun LIfo masih diperdalam.

    Di kota: penyusutan itu bisa dianggap pengendapan dana, hingga lebih mementingkan current value.

    Di daerah: Historical value harus dinampakkan, sehingga penyusutan itu harus dilakukan walalupun bukan wajib dilakukan.


    Nah masih banyak contoh kasus yang kita masih memiliki gap, baik gap cara pemahaman, maupun gap wawasan, hingga hal inilah memerlukan kearifan lokal dalam mengelolanya di dunia akuntansi khususnya maupun ekonomi pada umumnya karena perbedaan kondisi antara kota dengan daerah. Sehingga Lingkungan Akuntansi harus disosialisasikan, yang kadang porsinya harus lebih besar dari pada sekedar masalah teknik. Demikian semoga bermanfaat (Indras WW: BPK RI: BAdan Diklat Jogyakarta).

    BalasHapus