KETIKA KEMENTRIAN PERDAGANGAN SERTA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DIJADIKAN SATU: Hikmah yang BISA Dipetik....
LUPA ketika jaman Presiden siapa ada penyatuan, ada pula yang ganti nama seperti kementrian penerangan menjadi Depkominfo.Itulah berbagai modifikasi pengelolaan organisasi, yakni ada strategi penciutan adapula strategi perluasan namun juga ada strategi pemadatan.
BPk RI ketika reformasi menggunakan strategi perluasan organisasi, namun sekarang KPk juga akan mengikuti, kalo jadi akan memasukkan pegawai KPK sebagai ASN. Pengelolaan pegawai KPK sebagai ASN lebih mudah tidak perlu banyak biaya, ketika mengoptimalkan ASN yang belum di berdayakan, untuk menjadi ASN KPK, ini contohnya. BPK RI sudah siap memperhatikan entitas yang besar yang akan dijadikan unggulan pemeriksaan seperti pada perusahaan asuransi. Ingat bahwa asuransi seperti juga produk perbankan, yakni TRUST sebagai modal dasarnya. secara langsung akan bersentuhan dengan masyarakat luas yang memerlukan penjaminan, dimana salah satu entitas penjamin adalah OJK secara internal, diantaranya serta lembaga pemeriksa seperti BPK RI sebagai institusi eksternalnya.
Judul diatas, merupakan salah satu bentuk serta contoh pengelolaan organisasi, nah ini penting diketahui oleh semua auditor, karena dari pengelolaan organisasi itu bisa di evaluasi, dari target yang ingin di capai serta dampaknya. Urusan perdagangan di gabung dengan urusan perindustrian, dimaksudkan untuk apa? Agar kedua urusan tersebut bisa dikelola secara efektif serta efisien untuk mendongkrak variable ekonomi yang pada akhirnya kesejahteraan mssyarakat tercukupi.
PENGELOLAAN ORGANISASI di atas bisa diintegralkan menjadi obyek pemeriksaan, dari sudut apanya? Kinerjanya bisa, dari pemeriksaan keuangan boleh. Mengapa belum ada teks book yang seperti ini. Sudah ada dipemikiran dan sudah diketahui hanya belum ada yang menuklies, nah ini yang bisa.... Ketika SMP Satu dullu aku jarang mengungkit masa lalu, pokonya aku harus maju, karena jujur aku orang deso,aku anggap kecil aku dibekali pemikiran yang luas, dengan rentang kendali yang juga luas. Barang kali dari situ kerangka pemikirannya. Ini ciriku, menulies yang belum pernah ada.
Audit dengan pendekatan organisasi itu mirip dengan audit berbasis struktur organisasi, bisa disebut dengan audit dengan pendekatan pusat pertanggungjawaban (responcibility center). Silahkan boleh ditanyakan pada profesor akuntansi....
Anthony Dearden, profesor akuntansi, menulis bahwa pusat pertanggungjawaban itu terdiri dari pusat pendaptan, pusat biaya, pusat investasi serta pusat laba (diajarkan oleh: Prof. DR. Hasan Fauzi).
Dari ke empat pusat pendapatan tersebut bisa kita lakukan pemeriksaan, apakah pendapatannya apakah labanya. Contoh: Ketika memeriksa belanja daerah, disitulah praktek pemeriksaan dengan pendekatan pusat pertanggungjawaban biaya. Jelaskan. Lalu ketika memeriksa perluasan organisasi, itu tergolong pemeriksaan dengan pendekatan pusat pertanggungjawaban apa? Coba lihat apa tujuan perluasan organisasi baru kita bisa menggolongkan, ke arah mana?
Awal Mula (AM) sebelum ada kodifikasi ilmu auditing, ilmu murninya (ketika SMA/SMEA: diajari "pure science) auditing adalah lebih dulu kalla ada kodifikasi ilmu manajemen, jadi tidak mungkin kodifikasi ilmu auditing mendahului kodifikasi ilmu manajemen, nanti dianggap ANEH. Nah namun harap hati hati dengan ilmu aneh ini. Kadang Kalla KAmpus harus mengalah, hanya bermain di ruang klas saja, Itulah diantara kendala mengapa Tri Darma Perguruan Tinggi kurang Optimal, hanya pada aspek pengajaran serta pendidikan (pengalaman saya sebagai mantan ketua jurusan di STIE Muhammadiyah Tangerang).
Benang merah dari paragraf di atas? Bila ilmu akuntansi mempelajari ilmu lingkungan akuntansi maka entitas pendidikan juga terdapat yang namanya lingkungan pendidikan tinggi.
Alhamdulillah media publik telah ikut memberi ruang dan waktu kepada kru perguruan tinggi untuk dijadikan nara sumber melalui media radio maupun televisi. Walalupun hanya sekelumit sudah bisa dijadikan pembasah di kalla qolbu ini mengalami kekeringan.
Ini salah satu cara mengingatkan manusia tentang kebutuhan membasahi hati, agar tetap selalu sejuk serta terus diberikan kelapangan walalaupun ruangannya sempit.
Lingkungan inilah yang kadang belum siap dengan masyarakat akademik, hingga seakan akan kaum terpelajar itulah adalah kaum elite. Padahal sebutan itu, bisa menurunkan marwah tri darma perguruan tinggi. Ketika jaman belanda dulu memang begitu,.....Yang bisa kuliah hanya golongan ningrat, sekarang semua boleh kuliah.....Lalu mestinya aspek pengelolaannya harus berubah..Istilah golongan elite harus ditempatkan yang semestinya....
Kita awali serta mulai dari tingkat ke "pakem "an sebuah ilmu pengetahuan itu hingga kita bisa membedah masalah aneh tadi. Aneh itu bisa menyerang karena tidak diberikan ruang maupun waktu, "beliau aneh tadi" karena juga sama ingin eksis juga, dengan dunianya. Contoh: Anda punya anak, sekarang berbeda cara mendidiknya,
kalo dulu kalla orang tua yang harus diakomodir, sekarang orang tua harus memahami anaknya, anak sekarang berani berdiskusi.....
Karena anaknya lebih pinter dari ibuknya....Nah oleh sebab itu, keanehan akan bermetamorfosis menjadi kerangka berpikir logika. Ini metamorfosis barang anaeh tadi, di era teknologi.
Ada bahan candaan, orang NU Kok bisa berpikir logika??
Namanya proses metamorfosis, anda sudah tidak akan mengatakan bedanya hanya soal yasinan apa tidak.
Suatu saat anda sudah tidak bisa membedakan......
Barang aneh itu juga bhisa cemburu .......sama ahli teknologi informasi, kita harus kerja bareng. Maka kembali pada soal aneh tadi pelan pelan akan mencair, bagi yang bisa mencair....
Contoh: Bicara audit bisa dari berbagai sudut. Audit kinerja boleh disebut dengan audit pusat pertanggungjawan biaya, bila itu audit belanja. Audit pendapatan daerah bisa disebut dengan audit pusat pertanggungjawaban pendapatan. Lalu audit keuangan (general audit) disebut audit apa? apakah bisa disebut dengan audit pusat pertanggungjawaban laba? Mas Hasan Fauzan, prof. DR. yang bisa menje;askanjelaskan
KETIKA KEMENTRIAN PERDAGANGAN SERTA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DIJADIKAN SATU: Hikmah yang BISA Dipetik....
BalasHapusLUPA ketika jaman Presiden siapa ada penyatuan, ada pula yang ganti nama seperti kementrian penerangan menjadi Depkominfo.Itulah berbagai modifikasi pengelolaan organisasi, yakni ada strategi penciutan adapula strategi perluasan namun juga ada strategi pemadatan.
BPk RI ketika reformasi menggunakan strategi perluasan organisasi, namun sekarang KPk juga akan mengikuti, kalo jadi akan memasukkan pegawai KPK sebagai ASN. Pengelolaan pegawai KPK sebagai ASN lebih mudah tidak perlu banyak biaya, ketika mengoptimalkan ASN yang belum di berdayakan, untuk menjadi ASN KPK, ini contohnya.
BPK RI sudah siap memperhatikan entitas yang besar yang akan dijadikan unggulan pemeriksaan seperti pada perusahaan asuransi. Ingat bahwa asuransi seperti juga produk perbankan, yakni TRUST sebagai modal dasarnya. secara langsung akan bersentuhan dengan masyarakat luas yang memerlukan penjaminan, dimana salah satu entitas penjamin adalah OJK secara internal, diantaranya serta lembaga pemeriksa seperti BPK RI sebagai institusi eksternalnya.
Judul diatas, merupakan salah satu bentuk serta contoh pengelolaan organisasi, nah ini penting diketahui oleh semua auditor, karena dari pengelolaan organisasi itu bisa di evaluasi, dari target yang ingin di capai serta dampaknya. Urusan perdagangan di gabung dengan urusan perindustrian, dimaksudkan untuk apa? Agar kedua urusan tersebut bisa dikelola secara efektif serta efisien untuk mendongkrak variable ekonomi yang pada akhirnya kesejahteraan mssyarakat tercukupi.
PENGELOLAAN ORGANISASI di atas bisa diintegralkan menjadi obyek pemeriksaan, dari sudut apanya? Kinerjanya bisa, dari pemeriksaan keuangan boleh. Mengapa belum ada teks book yang seperti ini. Sudah ada dipemikiran dan sudah diketahui hanya belum ada yang menuklies, nah ini yang bisa.... Ketika SMP Satu dullu aku jarang mengungkit masa lalu, pokonya aku harus maju, karena jujur aku orang deso,aku anggap kecil aku dibekali pemikiran yang luas, dengan rentang kendali yang juga luas. Barang kali dari situ kerangka pemikirannya.
BalasHapusIni ciriku, menulies yang belum pernah ada.
Audit dengan pendekatan organisasi itu mirip dengan audit berbasis struktur organisasi, bisa disebut dengan audit dengan pendekatan pusat pertanggungjawaban (responcibility center). Silahkan boleh ditanyakan pada profesor akuntansi....
Anthony Dearden, profesor akuntansi, menulis bahwa pusat pertanggungjawaban itu terdiri dari pusat pendaptan, pusat biaya, pusat investasi serta pusat laba (diajarkan oleh: Prof. DR. Hasan Fauzi).
Dari ke empat pusat pendapatan tersebut bisa kita lakukan pemeriksaan, apakah pendapatannya apakah labanya. Contoh: Ketika memeriksa belanja daerah, disitulah praktek pemeriksaan dengan pendekatan pusat pertanggungjawaban biaya. Jelaskan. Lalu ketika memeriksa perluasan organisasi, itu tergolong pemeriksaan dengan pendekatan pusat pertanggungjawaban apa? Coba lihat apa tujuan perluasan organisasi baru kita bisa menggolongkan, ke arah mana?
Awal Mula (AM) sebelum ada kodifikasi ilmu auditing, ilmu murninya (ketika SMA/SMEA: diajari "pure science) auditing adalah lebih dulu kalla ada kodifikasi ilmu manajemen, jadi tidak mungkin kodifikasi ilmu auditing mendahului kodifikasi ilmu manajemen, nanti dianggap ANEH. Nah namun harap hati hati dengan ilmu aneh ini. Kadang Kalla KAmpus harus mengalah, hanya bermain di ruang klas saja, Itulah diantara kendala mengapa Tri Darma Perguruan Tinggi kurang Optimal, hanya pada aspek pengajaran serta pendidikan (pengalaman saya sebagai mantan ketua jurusan di STIE Muhammadiyah Tangerang).
BalasHapusBenang merah dari paragraf di atas? Bila ilmu akuntansi mempelajari ilmu lingkungan akuntansi maka entitas pendidikan juga terdapat yang namanya lingkungan pendidikan tinggi.
Alhamdulillah media publik telah ikut memberi ruang dan waktu kepada kru perguruan tinggi untuk dijadikan nara sumber melalui media radio maupun televisi. Walalupun hanya sekelumit sudah bisa dijadikan pembasah di kalla qolbu ini mengalami kekeringan.
Ini salah satu cara mengingatkan manusia tentang kebutuhan membasahi hati, agar tetap selalu sejuk serta terus diberikan kelapangan walalaupun ruangannya sempit.
Lingkungan inilah yang kadang belum siap dengan masyarakat akademik, hingga seakan akan kaum terpelajar itulah adalah kaum elite. Padahal sebutan itu, bisa menurunkan marwah tri darma perguruan tinggi. Ketika jaman belanda dulu memang begitu,.....Yang bisa kuliah hanya golongan ningrat, sekarang semua boleh kuliah.....Lalu mestinya aspek pengelolaannya harus berubah..Istilah golongan elite harus ditempatkan yang semestinya....
Kita awali serta mulai dari tingkat ke "pakem "an sebuah ilmu pengetahuan itu hingga kita bisa membedah masalah aneh tadi. Aneh itu bisa menyerang karena tidak diberikan ruang maupun waktu, "beliau aneh tadi" karena juga sama ingin eksis juga, dengan dunianya. Contoh: Anda punya anak, sekarang berbeda cara mendidiknya,
BalasHapuskalo dulu kalla orang tua yang harus diakomodir, sekarang orang tua harus memahami anaknya, anak sekarang berani berdiskusi.....
Karena anaknya lebih pinter dari ibuknya....Nah oleh sebab itu, keanehan akan bermetamorfosis menjadi kerangka berpikir logika. Ini metamorfosis barang anaeh tadi, di era teknologi.
Ada bahan candaan, orang NU Kok bisa berpikir logika??
Namanya proses metamorfosis, anda sudah tidak akan mengatakan bedanya hanya soal yasinan apa tidak.
Suatu saat anda sudah tidak bisa membedakan......
Barang aneh itu juga bhisa cemburu .......sama ahli teknologi informasi, kita harus kerja bareng. Maka kembali pada soal aneh tadi pelan pelan akan mencair, bagi yang bisa mencair....
Contoh: Bicara audit bisa dari berbagai sudut. Audit kinerja boleh disebut dengan audit pusat pertanggungjawan biaya, bila itu audit belanja. Audit pendapatan daerah bisa disebut dengan audit pusat pertanggungjawaban pendapatan. Lalu audit keuangan (general audit) disebut audit apa? apakah bisa disebut dengan audit pusat pertanggungjawaban laba? Mas Hasan Fauzan, prof. DR. yang bisa menje;askanjelaskan